Macam - Macam Sistem Ekonomi (Tradisional, Komando, Pasar, Campur)
Sistem Ekonomi - Proses pemenuhan kebutuhan masyarakat selalu berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Adapun kegiatan ekonomi ini meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat. Sedangkan distribusi dimaksudkan untuk menyalurkan barang hasil produksi tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Dengan kegiatan distribusi ini barang-barang akan sampai ke tangan masyarakat pemakai (konsumen) untuk dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Keterkaitan antarberbagai aspek kegiatan ekonomi sehingga terjadi proses pemenuhan kebutuhan masyarakat itu akan membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem ekonomi.
Di dunia ini ternyata banyak terdapat sistem ekonomi yang dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat atau negara-negara tertentu. Perbedaan sistem ekonomi ini disebabkan oleh adanya perbedaan norma-norma hidup yang timbul di tiap-tiap kelompok masyarakat atau negara tersebut. Berikut akan dibahas beberapa sistem ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi pasar, dan sistem ekonomi campuran.
Jadi, setiap mereka merasakan kebutuhan akan barang tertentu, mereka akan berusaha menghasilkan alat pemuasnya sendiri dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan mereka sendiri. Jika mereka tidak mampu menghasilkan alat pemuas yang dibutuhkannya, mereka akan berusaha menukarkan produk yang dihasilkannya dengan produk dari masyarakat lain yang dibutuhkannya. Pertukaran produk itu pun pada umumnya dilakukan secara barter (pertukaran barang dengan barang).
Dengan demikian, sebagian besar kebutuhan masyarakat tradisional, pemenuhannya akan dilakukan dengan produksi yang mereka lakukan sendiri. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan masyarakat dilakukan dengan kegiatan ekonomi masyarakat itu sendiri. Sistem pemenuhan kebutuhan yang demikian ini kemudian dikenal dengan sistem ekonomi tradisional.
Di sini kegiatan produksi untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat ditangani oleh pemerintah. Untuk mendistribusikan barang-barang tersebut kepada masyarakat juga diatur oleh pemerintah. Begitu pula kegiatan konsumsi masyarakat, jumlah dan jenis barang konsumsinya telah diatur oleh pemerintah.
Oleh karena kegiatan ekonomi yang serba diatur pemerintah inilah maka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan cenderung menuju ke arah sama rata sama rasa. Sistem ekonomi komando berkembang pada negara-negara yang menganut paham sosialis dan komunis.
Produksi maupun distribusi barang yang dilakukan masyarakat tergantung dari kebutuhan pasar. Begitu pula konsumsi masyarakat terhadap barang-barang yang dibutuhkannya, tergantung dari keadaan pasar yang ada.
Dengan demikian di dalam sistem ekonomi pasar, semua kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat akan berorientasi pada pasar, sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat pun tergantung pada pasar. Dengan adanya kebebasan melakukan kegiatan ekonomi tersebut, maka orang akan bersaing untuk menguasai pasar, karena dengan menguasai pasar berarti ia akan dapat mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan orang lain.
Hal ini akan memberikan peluang baginya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari penguasaan pasar tersebut. Sementara itu mereka yang hanya mengikuti pasar (kegiatan ekonominya diatur oleh pasar) akan cenderung merugi, kalaupun untung keuntungannya cenderung rendah, karena diatur oleh penguasa pasar
Di dalam sistem ekonomi campuran, kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produksi barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Sementara itu, kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produk-produk yang lain (tidak menguasai hajat hidup orang banyak) diserahkan pada mekanisme pasar. Produk ini diserahkan kepada masyarakat, dan pengelolaannya tergantung dari pasar yang ada.
Dengan demikian di dalam sistem ekonomi campuran, ada sebagian kegiatan ekonomi yang diatur (dikomando) oleh pemerintah, dan ada yang diselenggarakan oleh masyarakat swasta sesuai dengan pasar yang dihadapinya. Dengan sistem ekonomi campuran ini dimaksudkan agar sekurang-kurangnya kebutuhan pokok rakyat banyak dapat dijamin pemenuhannya.
Sementara itu untuk pemenuhan kebutuhan sekunder maupun tersier, pemerintah memberi kebebasan kepada masyarakat untuk mengelola sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapinya. Dalam hal pemenuhan kebutuhan sekunder maupun tersier ini pemerintah cenderung berperan sebagai pengawas saja, agar kegiatan ekonomi yang terjadi tidak merugikan sekelompok masyarakat tertentu.
Indonesia termasuk negara yang menggunakan sistem ekonomi campuran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa:
Dari kedua ayat tersebut jelaslah bahwa pemerintah kita menguasai bidang-bidang kegiatan ekonomi yang menyangkut produk-produk yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dari sini tampak bahwa sistem ekonomi negara kita juga berbau sistem ekonomi komando. Sementara itu untuk bidang-bidang kegiatan ekonomi lain yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak pemerintah tidak menguasainya, tetapi menyerahkan kepada masyarakat swasta sesuai dengan pasar yang ada.
Dalam hal ini pemerintah hanya berperan sebagai pengawas saja. Dari sini tampak bahwa sistem ekonomi negara kita juga berbau sistem ekonomi pasar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa negara kita menggunakan sistem ekonomi campuran yang kemudian dikenal dengan sistem ekonomi Pancasila sesuai dengan dasar negara kita.
Dengan kegiatan distribusi ini barang-barang akan sampai ke tangan masyarakat pemakai (konsumen) untuk dikonsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Keterkaitan antarberbagai aspek kegiatan ekonomi sehingga terjadi proses pemenuhan kebutuhan masyarakat itu akan membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem ekonomi.
Macam - Macam Sistem Ekonomi
Di dunia ini ternyata banyak terdapat sistem ekonomi yang dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat atau negara-negara tertentu. Perbedaan sistem ekonomi ini disebabkan oleh adanya perbedaan norma-norma hidup yang timbul di tiap-tiap kelompok masyarakat atau negara tersebut. Berikut akan dibahas beberapa sistem ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi pasar, dan sistem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat tradisional seperti yang ada di pelosok pedesaan pada umumnya memiliki jenis-jenis kebutuhan yang relatif lebih sederhana dibanding dengan masyarakat kota. Kebutuhan pokok hidup masyarakat tradisional ini pada umumnya dapat dipenuhi dengan produk (alat pemuas) yang dihasilkan dari sumber daya yang ada di wilayahnya sendiri. Produk ini pun pada umumnya dapat dihasilkan dengan kemampuan mereka sendiri.Jadi, setiap mereka merasakan kebutuhan akan barang tertentu, mereka akan berusaha menghasilkan alat pemuasnya sendiri dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan mereka sendiri. Jika mereka tidak mampu menghasilkan alat pemuas yang dibutuhkannya, mereka akan berusaha menukarkan produk yang dihasilkannya dengan produk dari masyarakat lain yang dibutuhkannya. Pertukaran produk itu pun pada umumnya dilakukan secara barter (pertukaran barang dengan barang).
Dengan demikian, sebagian besar kebutuhan masyarakat tradisional, pemenuhannya akan dilakukan dengan produksi yang mereka lakukan sendiri. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan masyarakat dilakukan dengan kegiatan ekonomi masyarakat itu sendiri. Sistem pemenuhan kebutuhan yang demikian ini kemudian dikenal dengan sistem ekonomi tradisional.
Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
- Kegiatan perekonomian berjalan atas dasar kejujuran karena tujuannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup bukan untuk mencari keuntungan.
- Hubungan antar individu di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-menolong.
- Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena pendapatan cenderung merata.
- Tidak terdapat inflasi, pengangguran, dan masalah lain yang terdapat pada sistem ekonomi lainnya.
- Pemerintah berperan sebagai pengawas sehingga tidak terjadi monopoli oleh pihak pemerintah.
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional
- Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena mengandalkan hasil alam.
- Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
- Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
- Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan dalam pasar sangat rendah.
- Sebuah erubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang.
2. Sistem Ekonomi Komando
Di dalam sistem ekonomi komando ini masyarakat tidak mempunyai kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Semua kegiatan ekonomi yang menyangkut proses pemenuhan kebutuhan masyarakat diatur (dikomando) oleh penguasa wilayah atau pemerintah.Di sini kegiatan produksi untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat ditangani oleh pemerintah. Untuk mendistribusikan barang-barang tersebut kepada masyarakat juga diatur oleh pemerintah. Begitu pula kegiatan konsumsi masyarakat, jumlah dan jenis barang konsumsinya telah diatur oleh pemerintah.
Oleh karena kegiatan ekonomi yang serba diatur pemerintah inilah maka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan cenderung menuju ke arah sama rata sama rasa. Sistem ekonomi komando berkembang pada negara-negara yang menganut paham sosialis dan komunis.
Kelebihan Sistem Ekonomi Komando
- Tidak ada jurang pemisah antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin, karena di sini memang tidak akan terjadi kelompok masyarakat kaya maupun miskin.
- Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat lebih terjamin.
Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
- Terjadinya ketidakadilan dalam pemenuhan kebutuhan, karena pembagian alat pemuas kebutuhan tidak memerhatikan prestasitiap-tiap orang. Di sini prestasi setiap orang dihargai dengan bobotyang sama.
- Selera konsumsi masyarakat kurang terjamin pemenuhannya, karena tidak ada kebebasan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi, termasuk dalam melakukan pemenuhan kebutuhan mereka
3. Sistem Ekonomi Pasar / Liberal
Di dalam sistem ekonomi pasar, penguasa wilayah atau pemerintah tidak mengatur kegiatan ekonomi yang harus dilakukan masyarakat. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Kebebasan di sini bukan berarti setiap orang bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan selera dan kemauannya sendiri, tetapi kegiatan ekonomi mereka masih terikat dengan pasar yang dihadapinya.Produksi maupun distribusi barang yang dilakukan masyarakat tergantung dari kebutuhan pasar. Begitu pula konsumsi masyarakat terhadap barang-barang yang dibutuhkannya, tergantung dari keadaan pasar yang ada.
Dengan demikian di dalam sistem ekonomi pasar, semua kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat akan berorientasi pada pasar, sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat pun tergantung pada pasar. Dengan adanya kebebasan melakukan kegiatan ekonomi tersebut, maka orang akan bersaing untuk menguasai pasar, karena dengan menguasai pasar berarti ia akan dapat mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan orang lain.
Hal ini akan memberikan peluang baginya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari penguasaan pasar tersebut. Sementara itu mereka yang hanya mengikuti pasar (kegiatan ekonominya diatur oleh pasar) akan cenderung merugi, kalaupun untung keuntungannya cenderung rendah, karena diatur oleh penguasa pasar
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar
- Lebih adil, karena mereka yang memiliki prestasi lebih dalam kegiatan ekonominya, akan cenderung lebih mampu dan lebih leluasa memenuhi kebutuhannya dibanding dengan mereka yang prestasinya kurang.
- Ada peluang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sesual dengan seleranya masing-masing.
Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar
- Besar kemungkinannya terjadi jurang pemisah (gap) yang lebar antara golongan kaya dan golongan miskin, karena ada peluang bagi yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Hal ini akan berakibat timbulnya kecemburuan sosial yang ada pada akhirnya akan mengganggu stabilitas nasional.
- Kemungkinan terjadinya pemenuhan kebutuhan masyarakat yang kurang merata. Sistem ekonomi paşar ini banyak dianut oleh negara-negara barat yang beraliran liberal. Oleh karena itu, sistem ekonomi pasar ini kemudian dikenal dengan sistem ekonomi liberal.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Berdasarkan kebaikan dan kelemahan pada sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar, muncullah negara yang kemudian menggabungkan kedua sistem ekonomi tersebut dengan mengambil kebaikan-kebaikannya dan menghilangkan kelemahan-kelemahannya. Dari penggabungan kedua sistem ekonomi ini lahirlah sistem ekonomi campuran.Di dalam sistem ekonomi campuran, kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produksi barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Sementara itu, kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produk-produk yang lain (tidak menguasai hajat hidup orang banyak) diserahkan pada mekanisme pasar. Produk ini diserahkan kepada masyarakat, dan pengelolaannya tergantung dari pasar yang ada.
Dengan demikian di dalam sistem ekonomi campuran, ada sebagian kegiatan ekonomi yang diatur (dikomando) oleh pemerintah, dan ada yang diselenggarakan oleh masyarakat swasta sesuai dengan pasar yang dihadapinya. Dengan sistem ekonomi campuran ini dimaksudkan agar sekurang-kurangnya kebutuhan pokok rakyat banyak dapat dijamin pemenuhannya.
Sementara itu untuk pemenuhan kebutuhan sekunder maupun tersier, pemerintah memberi kebebasan kepada masyarakat untuk mengelola sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapinya. Dalam hal pemenuhan kebutuhan sekunder maupun tersier ini pemerintah cenderung berperan sebagai pengawas saja, agar kegiatan ekonomi yang terjadi tidak merugikan sekelompok masyarakat tertentu.
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
- Setiap hak individu akan diakui.
- Penetapan harga dalam perekonomian akan terkendali.
- Sektor ekonomi diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
- Terdapat sebuah kebebasan dalam usaha.
- Kestabilan ekonomi terjamin.
Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran
- Beban pemerintah akan lebih berat dibandingankan dengan sektor swasta.Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan yang seharusnya didapatkan.
- Tidak ada kejelasan mengenai batasan pengaruh pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
- Ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya.
Sistem Ekonomi Negara Indonesia
Indonesia termasuk negara yang menggunakan sistem ekonomi campuran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa:
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
- Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuranrakyat.
Dari kedua ayat tersebut jelaslah bahwa pemerintah kita menguasai bidang-bidang kegiatan ekonomi yang menyangkut produk-produk yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dari sini tampak bahwa sistem ekonomi negara kita juga berbau sistem ekonomi komando. Sementara itu untuk bidang-bidang kegiatan ekonomi lain yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak pemerintah tidak menguasainya, tetapi menyerahkan kepada masyarakat swasta sesuai dengan pasar yang ada.
Dalam hal ini pemerintah hanya berperan sebagai pengawas saja. Dari sini tampak bahwa sistem ekonomi negara kita juga berbau sistem ekonomi pasar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa negara kita menggunakan sistem ekonomi campuran yang kemudian dikenal dengan sistem ekonomi Pancasila sesuai dengan dasar negara kita.
Posting Komentar untuk "Macam - Macam Sistem Ekonomi (Tradisional, Komando, Pasar, Campur)"