Cara Membaca Jangka Sorong: Bagian, Rumus dan Contoh Soal (Lengkap)

Cara membaca jangka sorong penting untuk Anda ketahui agar dapat mengukur kedalaman jarak dan diameter dalam suatu objek. Di mana hasil pengukuran dengan jangka sorong akan menghasilkan tingkat akurasi dan presisi dengan sangat baik.

Alat ukur bernama jangka sorong ini menjadi andalan terutama dalam bidang engineering atau industri teknik. Bagi para profesional dalam bidang tersebut bisa lebih mudah menggunakan sekaligus membaca hasil pengukuran dari jangka sorong.

Cara Membaca Jangka Sorong yang Benar

Sebelum mengetahui bagaimana cara membaca alat ukur jangka sorong yang benar, ada baiknya Anda mengetahui alat satu ini terlebih dahulu. Jangka sorong sangatlah berguna terutama untuk para insinyur lantaran kegunaannya dalam tahap desain atau perancangan.

Kegunaannya juga mencakup pembuatan atau manufaktur sampai pengecekan akhir produk. Selain itu, jangka sorong mudah dibawa lantaran ukurannya yang tidak terlalu besar sehingga tidak memakan tempat.

Jangka sorong yang orang gunakan saat ini adalah hasil rancangan dan buatan ahli matematika. Pembuatanya adalah Pierre Vernier yakni seorang pencipta skala Vernier atau lebih terkenal sebagai skala nonius.

Keuntungan pemakaian jangka sorong adalah Anda bisa mengukur diameter benda bulat. Karena itulah penting untuk mengetahui bagaimana cara membaca jangka sorong diameter dalam. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini.

Baca juga: 10+ Ide Kerajinan Dari Kardus Bekas yang Bisa Anda Tiru

Bagian-bagian Jangka Sorong

Di dalam alat ukur jangka sorong terdapat bagian-bagian tersendiri yang memiliki kegunaan atau fungsinya masing-masing. Bagian tersebut antara lain:

1. Rahang Atas

Bagian pertama ada rahang atas di jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur besaran diameter bagian dalam sebuah benda. Misalnya saja diameter cincin atau pipa. Bagian rahang atas juga mempunyai rahang geser dan rahang tetap.

2. Rahang Bawah

Selanjutnya ada rahang bawah yang berfungsi untuk mengukur diameter luar sebuah objek. Misalnya saja untuk mengukur diameter cincin atau pipa. Rahang luar mempunyai dua bagian juga yakni rahang tetap dan rahang geser.

3. Skala Utama Rahang Bawah

Bagian satu ini memiliki fungsi untuk membaca hasil pengukuran jangka sorong. Skala utama bagian rahang bawah jangka sorong terdiri dari 0 sampai 17 cm. Selain itu, panjang di setiap garis pendeknya yakni 1 mm.

4. Skala Utama Rahang Atas

Skala utama rahang atas berfungsi sama seperti skala utama rahang bawah. Fungsinya yakni memperlihatkan hasil pengukuran.

5. Pengukur Kedalaman

Berikutnya ada pengukur kedalaman yang berada di bagian ujung alat ukur jangka sorong. Bagian tersebut berfungsi agar dapat mengukur kedalaman sebuah objek contohnya kedalaman di bejana yang sempit.

6. Skala Nonius Rahang Atas

Ada juga skala nonius yaitu skala tambahan yang ada di rahang bawah. Bagian ini akan memperlihatkan ketelitian di jangka sorong.

Skala Nonius Rahang Bawah

Skala nonius adalah sebuah skala tambahan yang ada di rahang bawah. Fungsi bagian tersebut adalah menunjukkan ketelitian di dalam jangka sorong.

7. Pengunci

Bagian terakhir ada pengunci yang berfungsi agar bisa menahan batang ukur. Dengan demikian, skala tidak akan bergerak ketika pengukuran.

Baca juga: 1 Kg Berapa Liter (Kilogram ke Liter)? Berikut Pembahasannya

Tata Cara Membaca Alat Ukur Jangka Sorong

Sebagai informasi, jangka sorong adalah suatu alat yang ukurannya besar tetapi memiliki skala terkecil yaitu 0,1 mm atau setara 00,1 cm. Karena itulah, terdapat cara kerja jangka sorong ketelitian 00,1 yang perlu Anda ketahui.

Pada pengukuran dengan jangka sorong, satuan skala utamanya menggunakan cm. Sedangkan skala noniusnya menggunakan satuan berbeda yakni mm. Adapun alat pengukur jangka sorong juga mempunyai tengah tetap bawah dan atas.

Karena itulah jangka sorong tak dapat bergeser. Saat di sekolah, biasanya kita akan memakai jangka sorong untuk pelajaran matematika. Namun, berbeda jika di pabrik ataupun bengkel. Sebab di kedua tempat itu alat ini berguna untuk mendeteksi atau mencocokkan panjang dan diameter suatu mesin.

Di mana mesin yang mereka ukur dengan jangka sorong itu akan diganti. Bahkan, alat ukur jangka sorong juga berfungsi untuk ahli kunci sebagai sebuah alat pengukur.

Cara Membaca Skala di Jangka Sorong

Untuk memaksimalkan pembahasan kali ini mari kita menuju praktek dan contoh soalnya yang ada dibawah ini.

Rumus =  Skala utama + Skala nonius

1. Perhatikan hasil pengukuran berikut:

Untuk melihat hasil pengukuran pada gambar diatas dibutuhkan beberapa rincian yakni sebagai berikut:

  • Membaca Skala utama: Pada pengukuran diatas dapat dilihat bahwa angka 21 mm atau 2,1 cm (garis merah tebal) adalah angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier. Jadi, dapat ditarik hasil skala utama yang terukur adalah 21 mm atau 2,1 cm.
  • Membaca skal vernier: Pada gambar diatas terdapat satu garis lurus yang terbentuk pada skala vernier pengukuran jangka sorong, angkanya tepat bertemu diangka 3 pada skala vernier. Sehingga, dapat ditentukan bahwa skala verniernya adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.

Jawaban:

Jadi, dapat ditarik kesimpulan untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai ini sehingga hasilnya  sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

2. Perhatikan Contoh Soal Kedua berikut:

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, Perhatikan nilai skala utama pada gambar diatas sesuai petunjuk. Berdasarkan data skala utamanya ialah 2,4 cm.

Setelah berhasil menentukan skala utama berikutnya anda perlu menemukan skala nominusnya, untuk mencari skala nominus anda bisa menarik garis dimana terdapat angka yang berhimpitan, lihat gambar diatas. Berdasarkan data di atas, ditentukan bahwa skala nonius yang ditunjuk adalah 7. yang artinya, 7 x ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm.

Untuk menentukan hasil pengukuran anda bisa menggunakan persamaan berikut.

HP = Skala utama + Skala nonius = 2,4 + (7 x 0,01) = 2,47 cm

Baca juga: Rumus F ke C (Fahrenheit ke Celcius) dan Cara Mengubahnya

Cara Membaca Alat Ukur Jangka Sorong Berdasarkan Jenisnya

Jangka sorong memiliki jenis-jenis yang berguna untuk mengukur panjang. Terdapat tiga jenis jangka sorong yang bentuknya berbeda dan bisa Anda temukan di luaran sana.

1. Jangka Sorong Digital

Jenis pertama ada jangka sorong digital yang mana merupakan jangka dengan kelengkapan digital. Tingkat ketelitian pada jenis jangka sorong digital yaitu 0.01 mm atau sama dengan 0,001 cm. Adapun untuk membaca jangka sorong digital caranya cukup mudah.

Pasalnya, Anda hanya perlu melihat sesuai nominal atau angka yang muncul di dalam layar digital. Ketika sebuah benda Anda ukur memakai jangka sorong digital, maka otomatis pengukuran jangka akan berjalan.

Jadi saat Anda mengukur sebuah benda, maka hasil pengukuran atau nominalnya bisa terlihat secara otomatis.

2. Jangka Sorong Manual

Selanjutnya ada jangka sorong manual yang kerap orang gunakan untuk berbagai keperluan. Jenis jangka sorong manual merupakan jangka sorong yang memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 mm. Di mana tingkat ketelitian tersebut setara dengan 0,01 cm.

Sementara itu untuk mengetahui bagaimana cara membaca hasil pengukuran dengan jangka sorong manual cukup mudah. Sebab Anda hanya perlu melihatnya di meteran roll.

3. Jangka Sorong Analog

Jenis terakhir adalah jangka sorong analog yaitu jangka yang mempunyai bentuk analog. Sementara itu untuk tingkat ketelitiannya mencapai 0,05 mm yakni setara dengan satuan 0,005 cm. Pada dasarnya jangka sorong analog sama seperti jangka sorong manual seperti di atas.

Hal yang membedakan antara kedua jenis jangka sorong tersebut ada pada bagaimana cara membaca hasilnya. Sebab membaca jangka sorong jenis analog caranya adalah dengan melihat jarum jam yang ada di ukuran analog pada jangka sorong

Hal Penting Ketika Menggunakan Jangka Sorong

Supaya hasil pengukuran dapat presisi, ada sejumlah hal yang harus Anda perhatikan antara lain:

  1. Pastikan posisi angka nol sejajar dari skala ukur dan muka rahang.
  2. Pastikan benda yang Anda ukur benar-benar terjepit oleh bagian rahang. Perhatikan pula jangan sampai hanya berada di permukaannya saja supaya skala yang hasil pengukuran tunjukkan bisa tepat.
  3. Hindari pembacaan angka hasil pengukuran ketika alat belum Anda kunci. Sebab hal ini bisa mengakibatkan ketidaktepatan dalam hasil pengukuran. Ini bisa karena skala di jangka sorong akan bergerak.
  4. Ketika Anda mengukur benda yang mudah terbentuk karena tekanan contohnya ketebalan kayu, maka jangan terlalu kuat saat menekan bagian rahang ukurnya. Hal ini penting supaya kayu tidak sampai rusak.

Seperti itulah bagaimana cara membaca jangka sorong yang bisa Anda terapkan ketika menggunakan alat ukur tersebut.

Mas Akrom
Mas Akrom Seorang Kakak, Blogger, dan Sahabat yang Asyik untuk di Ajak Mabar.

Posting Komentar untuk "Cara Membaca Jangka Sorong: Bagian, Rumus dan Contoh Soal (Lengkap)"