Inkubator Laboratorium: Pengertian, Bagian-bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya
Saat memasuki ruang laboratorium, Anda akan menemukan sejumlah peralatan penelitian salah satunya adalah inkubator laboratorium yang mungkin Bagi sebagian orang masih awam dengan gambaran alat yang satu ini.
Oleh sebab itu artikel ini hadir menyajikan informasi-informasi yang mencakup pada pengertian Inkubator, fungsi hingga cara kerjanya. Langsung saja simak penjelasan di bawah ini untuk memahami lebih jauh mengenai inkubator lab.
Pengertian Inkubator Laboratorium
Mendengar kata inkubator pasti akan mengarah pada alat penghangat bayi. Namun inkubator kali ini bukan digunakan pada bayi maupun manusia melainkan mikro. Secara umum inkubator merupakan alat yang dipanasi oleh aliran listrik dengan suhu tertentu yang memiliki fungsi penting.
Sederhananya Inkubator laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menjaga suhu dan kelembaban yang diinginkan pada suatu lingkungan tertutup. Inkubator ini digunakan dalam berbagai bidang, seperti biologi, mikrobiologi, dan bioteknologi untuk menumbuhkan dan menjaga pertumbuhan mikroorganisme, sel, dan jaringan yang dibutuhkan dalam berbagai eksperimen dan riset. Inkubator laboratorium juga digunakan dalam industri untuk menjaga suhu yang sesuai dalam proses produksi.
Alat inkubator mikroorganisme ini dapat Anda jumpai di laboratorium mikrobiologi, baik itu lab milik Universitas maupun rumah sakit. Pada inkubator tertentu terdapat sebuah tombol pengatur suhu waktu yang mana digunakan untuk memudahkan pengaturan suhu yang dikehendaki.
Sejarah Awal
Mengintip wajah sejarahnya, inkubator lab ini sudah muncul sejak lama tepatnya di zaman Mesir Kuno dan Tiongkok Kuno.
Kemudian untuk pertama kalinya pada abad ke-17, inkubator hadir dengan wajah yang lebih modern.
Di mana pada abad ini, inkubator dibuat menggunakan kompor kayu dan kompor. Dari penelitian ini banyak ilmuwan yang menyadari akan pentingnya fungsi laboratorium inkubator.
Barulah di tahun 1960-an yang berawal dari inkubator CO2 kini menjadi laboratorium inkubator yang kita kenal saat ini.
Bagian-bagian Inkubator dan Fungsinya
Dalam seperangkat alat inkubator terdiri bagian-bagian penting yang memiliki fungsi tertentu. Dimana bagian-bagian dari inkubator ini adalah:
1. Kabinet
Pertama kalinya melihat inkubator lab, Anda akan disuguhkan dengan bagian kabinet. Komponen yang terletak di bagian terdepan inkubator ini memiliki bentuk dinding ganda yang memiliki kapasitas dari 20 hingga 800L.
Kabinet berfungsi memberikan kesunyian dan sebagai proteksi menopang tak di dalam alat
2. Pintu Inkubator
Masih di bagian terdepan, pintu inkubator ini memiliki fungsi melindungi bagian dalam, yang mana menjaga sampel untuk tidak terkontaminasi oleh zat-zat dari luar.
3. Panel Kontrol
Panel kontrol biasanya dapat ditemukan pada bagian pintu inkubator. Bagian ini berfungsi untuk mengecek parameter suhu maupun kelembaban kondisi alat inkubator.
4. Termostat
Bagian terpenting dari inkubator yang memiliki fungsi menciptakan suhu untuk proses inkubasi.
5. Shelves
Shelves atau rak merupakan bagian kabinet inkubator yang berfungsi untuk menyimpan media.
6. Tombol ON/OFF
Terdapat di atas pintu inkubator tepatnya di samping control panel, tombol ini berfungsi untuk mematikan atau menyalakan alat inkubator.
7. Tempered glass
Inkubator memiliki bagian tempered glass yang berfungsi sebagai pelindung area antara pintu dan kabinet. Dengan material kaca Anda akan mudah mengamati proses inkubasi mikroorganisme pada tumbuhan atau kultur bakteri.
8. Gasket Pintu Asbes
Komponen ini memiliki segel kedap udara yang ada di antara pintu dan kabinet alat inkubator laboratorium.
Berfungsi untuk menjaga pertumbuhan bakteri yang diinkubasi dari adanya zat yang atau udara luar.
9. Termometer
Berbentuk L yang tersimpan di bagian dinding atas, alat ini berfungsi untuk mengamati suhu inkubasi.
10. HEPA Filter
Bagian yang tidak kalah penting pada inkubator di mana memiliki fungsi untuk menyaring udara kotor agar dapat meminimalisir kontaminasi pada bakteri kultur.
11. Kontrol Kelembaban Gas
Bagian inkubator yang memiliki fungsi mengontrol kelembaban di dalam ruang kabinet serta berperan untuk memberikan CO2 dalam inkubator.
Setidaknya itulah 11 bagian yang dapat Anda jumpai pada alat laboratorium inkubator.
Dengan bagian-bagian yang ada pada inkubator dan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwasannya inkubator laboratorium berfungsi untuk melakukan proses inkubasi dan perkembangbiakan mikroba atau mikroorganisme.
Inkubasi adalah proses pemeliharaan suatu mikroba pada suatu media untuk dilakukan pengamatan, penelitian atau lainnya pada pertumbuhan safi bakteri mikro.
Pertumbuhan bakteri selama proses inkubasi disebabkan oleh suhu dan lingkungan yang stabil.
Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kontaminasi pada media mikroba yang diinkubasi.
Baca juga:
- Spatula Laboratorium, Pengertian, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerjanya
- Tata Tertib di Laboratorium Yang Harus Ditaati Secara Umum
- 13 Simbol Keselamatan Kerja di Laboratorium Secara Umum
Prinsip Kerja Inkubator Laboratorium dan Cara penggunaan Inkubator
Inkubator lab memiliki prinsip kerja dalam mengontrol suhu optimum pada bakteri dengan stabil, sehingga bisa membuat tumbuh dan berkembangbiak dan membentuk suatu koloni.
Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan panas kering yang berasal dari aliran udara kemudian dihantarkan melalui kinerja listrik.
Proses pemanasan ini dikonversikan ke seluruh dinding ruang alat inkubator, dengan ini suhu akan tersebar dengan sempurna ke seluruh sampel atau media biakan.
Pada sejumlah inkubator modern, alat ini menggunakan pintu kaca transparan, dengan demikian Anda dapat melihat langsung mengenai kondisi kultur media biakan.
Agar semakin paham, simak yuk bagaimana cara menggunakan alat inkubator lab di bawah ini:
1. Menghidupkan Inkubator
Pertama Anda harus menyiapkan sampel yang akan diinkubasi, simpan sampel tersebut di rak inkubator.
Selanjutnya setelah menyiapkan sampel tutup pintu inkubator.
Lalu hidupkan dengan menekan tombol POWER pada posisi ON. Dengan begitu inkubator akan diberi tanda display menyala.
2. Menggunakan Alat Inkubator
Setelah tadi Anda menyimpan sampel di rak dan menutup pintu inkubator. Silahkan lakukan langkah di bawah ini:
Lakukan set timer dengan menggunakan tombol timer yang sesuai waktu yang Anda inginkan. Jika Anda ingin melakukan inkubasi selama 24 jam maka silahkan putar tombol pada posisi 2 lebih 4 strip.
Lalu untuk mengatur suhunya, Anda dapat menekan tanda (<) maka angka hijau berkedip. Untuk setinggi suhu Anda bisa menekan (^/v) lalu tekan MD (enter).
Terdapat 2 simbol dalam pengaturan suhu yakni:
- SV adalah digit hijau suhu yang diinginkan
- PV adalah digit merah yakni suhu pada saat ini/sekarang.
3. Mematikan Alat Inkubator
Setelah Anda selesai menggunakan alat inkubator, Anda bisa mematikan alatnya.
Untuk mematikan alat inkubator Anda dapat menekan tombol POWER pada posisi OFF.
Jangan lupa juga lepaskan kabel colokan inkubator pada sumber daya listrik
Nah itulah sejumlah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam menggunakan alat inkubasi. Dengan penjelasan cara di atas, Anda bisa menggunakan alatnya dengan baik.
Kesimpulan
Di dalam laboratorium khususnya lab mikrobiologi, Anda pasti akan menemukan berbagai peralatan terutama inkubator.
Berbeda dari inkubator bayi yang berfungsi sebagai penghangat tubuh bayi, inkubator di dalam lab memiliki nilai fungsi sebagai penghangat suatu benda zat mikro. Di mana inkubator lab memiliki fungsi untuk melakukan proses inkubasi pada suatu sampel untuk dilihat pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri.
Biasanya proses inkubasi dilakukan untuk sekedar pengamatan maupun kebutuhan ilmu penelitian.
Dengan 11 bagian yang ada pada inkubator membuat Anda harus memahami tiap-tiap bagian dan fungsinya, hal ini dilakukan agar Anda dapat menggunakan alat inkubator laboratorium tersebut secara tepat dan maksimal.
Posting Komentar untuk "Inkubator Laboratorium: Pengertian, Bagian-bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya"