Oven Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya
Memiliki peranan yang penting di dalam laboratorium, alat ini wajib untuk dimiliki. Baik di dalam laboratorium milik perusahaan, milik lembaga penelitian dan juga milik lembaga instansi pendidikan. Oven laboratorium ini sering ada dalam laboratorium mikrobiologi. Terutama banyak digunakan didalam laboratorium fisika, kimia dan farmasi.
Hampir sama dengan oven yang digunakan untuk memanggang sebuah makanan. Oven laboratorium ini digunakan untuk memanaskan, mengeringkan dan juga untuk mensterilkan alat-alat laboratorium lainnya. Untuk lebih jelasnya tentang seluk beluk oven laboratorium, simak penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Oven Laboratorium?
Sebagaimana telah disinggung di atas, oven laboratorium adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan, mengeringkan, mensterilkan dan lain sebagainya. biasanya digunakan untuk mengeringkan komoditas bahan dan mensterilkan alat-alat laboratorium lainnya.
Tidak semua bisa dikeringkan atau disterilkan menggunakan oven laboratorium ini. Hanya peralatan gelas yang memiliki spesifikasi tertentu, bahan kimia dan zat pelarut yang bisa dikeringkan menggunakan oven laboratorium ini.
Untuk peralatan gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan atau disterilkan menggunakan alat ini karena akan terjadi pemuaian yang akan merusak tingkat ketelitiannya. Jadi yang bisa dikeringkan hanyalah peralatan gelas yang mempunyai ketelitian rendah.
Prinsip Kerja Oven Laboratorium
Setidaknya sebelum Anda mengoperasikan oven laboratorium ketahui terlebih dahulu prinsip kerja dari oven ini. Dengan mengetahui prinsip kerjanya akan mudah untuk menggunakannya. Adapun prinsip kerja dari oven ini adalah dengan memakai mekanisme konduksi panas.
Jadi panas akan diserap dari permukaan luar yang disterilkan kemudian merambat ke dalam hingga tercapai suhu sterilisasi. Dengan tercapainya suhu ini akan membuat mikroorganisme mati melalui mekanisme oksidasi. Proses ini terjadi hingga pada tahapan koagulasi protein sel mikroorganisme.
Itulah prinsip kerja oven laboratorium. Singkatnya prinsipnya ini dengan memanfaatkan energi panas yang telah disterilkan dan dihantarkan ke seluruh bagian dalam oven sampai mencapai suhu yang telah diatur sebelumnya yaitu suhu sterilisasi sampai membuat mikroorganisme mati.
Fungsi Oven Laboratorium
Adanya alat ini di dalam laboratorium tentunya memiliki beberapa fungsi. Adapun fungsinya adalah sebagaimana berikut ini.
- Mengeringkan beberapa alat laboratorium agar dalam kondisi steril sebelum digunakan dan juga mengeringkan beberapa bahan yang basah.
- Selain itu oven laboratorium dapat juga berfungsi sebagai alat inkubator.
Itulah dua fungsi oven laboratorium secara umum. Adapun secara spesifik alat ini memiliki fungsi yang sedikit berbeda di setiap jenis laboratorium seperti laboratorium kimia, farmasi dan juga biologi.
Pada laboratorium kimia misalnya, oven laboratorium ini berfungsi untuk mensterilkan peralatan layaknya cawan petri, gelas ukur, beaker glass, cawan penguap dan lainnya.
Sedangkan untuk laboratorium biologi, alat ini berfungsi untuk mensterilkan peralatan glass dan juga cawan petri yang berisi media tanam yang mana akan dimatikan mikroorganismenya.
Sedikit berbeda dengan kedua laboratorium sebelumnya, di laboratorium farmasi oven ini berfungsi sebagai sterilisasi peralatan glasses, pelarut organik dan juga media yang ada bakteri di dalamnya. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat di peralatan glasses agar tidak terkontaminasi bakteri saat digunakan.
Baca juga:
- Termometer Laboratorium: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya
- Inkubator Laboratorium: Pengertian, Bagian-bagian, Fungsi dan Cara Kerjanya
- Spatula Laboratorium, Pengertian, Fungsi, Jenis dan Prinsip Kerjanya
Oven Laboratorium dan Bagian-bagiannya
Dalam mengoperasikan oven laboratorium tentunya Anda harus mengetahui bagian-bagian dari oven ini. Adapun bagian-bagiannya terdiri dari:
1. Display
Display ini berfungsi untuk menampilkan informasi tentang pengaturan oven.
2. Timer On/ Off
Untuk menambah atau mengurangi waktu (timer) sterilisasi secara otomatis dapat menggunakan timer on/ off ini.
3. Temperatur
Bagian temperature ini terdapat tombol yang dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan suhu. Sesuai dengan nama bagiannya, temperature ini berfungsi untuk mengatur suhu sesuai yang diinginkan pada oven laboratorium.
4. Tombol On/ Off
Berfungsi untuk menyalakan dan mematikan oven.
5. Timer
Sebagai pengingat dari alat yang sedang Anda sterilisasikan. Maka agar tidak lupa dipasang timer ini sebagai alarm.
6. Pengatur Katup
Cara menggunakan pengatur katup ini dengan cara menggeser ke atas dan ke bawah. Dimana katup ini berfungsi sebagai keluar masuknya udara saat terjadi proses sterilisasi.
7. Pembuka Oven
Sesuai dengan namanya pembuka oven ini berfungsi untuk membuka dan menutup oven. Caranya dengan menggeser tutup ke bawah kemudian menariknya keluar.
8. Lampu Indikatornya Alarm
Lampu indikator ini berfungsi atau sebagai tanda jika proses pengeringan telah selesai.
Itulah bagian-bagian oven laboratorium dan fungsinya yang perlu diketahui. Nantinya setelah mempraktekkannya secara langsung Anda akan lebih paham dan mengerti.
Cara Kerja Oven Laboratorium
Setelah Anda mengetahui pengertian oven laboratorium, bagian-bagiannya dan juga prinsip kerjanya, kini saatnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja oven laboratorium ini. Adapun cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
- Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menggunakan alat keamanan laboratorium, seperti alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari masker, jas laboratorium dan juga sarung tangan.
- Selanjutnya Anda bisa menyiapkan alat dan media yang akan disterilisasi.
- Jangan lupa membungkus alat yang akan disterilisasi dengan alumunium foil sebelum dimasukkan ke dalam oven. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi silang antara alat satu dengan yang lainnya.
- Masukkan alat yang hendak disterilisasi ke dalam oven dan susunlah dengan rapi.
- Setelah itu Anda bisa menekan tombol ON untuk menghidupkan oven laboratorium dan tunggu hingga lampu indikator berkedip-kedip.
- Selanjutnya adalah mengatur suhu. Mengatur suhu ini tidak boleh sembarangan sebab tidak semua alat atau media yang disterilisasikan mempunyai ketahanan terhadap panas yang sama.
- Peralatan yang terbuat dari plastik sebaiknya jangan mengatur suhu lebih dari 100 derajat celcius.
- Jika Anda sudah mengatur suhu dengan tepat, lanjutkan dengan menekan tombol ON dan tunggu hingga proses sterilisasi selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
- Saat proses sterilisasi sudah selesai dilakukan tunggulah terlebih dahulu hingga alat tersebut dingin di dalam oven. Jangan terburu-buru untuk mengambilnya.
- Setelah itu barulah ambil dan jangan lupa untuk mematikan oven laboratorium.
- Terakhir cabut kabel dari stop kontak.
Berbicara soal temperatur atau suhu, biasanya timer atau waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi ini tergantung pada berapa derajat celcius suhu yang akan digunakan. Suhu 1700 derajat celcius akan membutuhkan waktu sterilisasi selama 1 jam.
Suhu 1600 derajat celcius membutuhkan waktu 2 jam. Sedangkan untuk suhu 1500 derajat celcius membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dan 3 jam untuk proses sterilisasi dengan suhu 1400 derajat celcius.
Sedikit tips dalam menggunakan oven laboratorium agar keselamatan Anda terjaga. Selalu gunakan APD, jangan mengambil alat yang disterilkan dalam keadaan panas, selalu gunakan penjepit kayu saat memasukkan alat atau media ke dalam oven dan juga atur suhu sesuai kebutuhan.
Demikianlah informasi seputar oven laboratorium dan untuk harganya ini bisa dibandrol di kisaran 8- 80 juta. Bisa lebih murah dan lebih mahal. Tergantung dari jenis oven, spesifikasi, merk, kegunaan, kapasitas dan tentunya dengan keunggulan masing-masing dari oven laboratorium tersebut.
Posting Komentar untuk "Oven Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya"