Pipet Gondok Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya
Pipet gondok laboratorium juga termasuk alat-alat laboratorium dengan penggunaan paling sering. Tak terkecuali jenis pipet yang lainnya. Pipet gondok fungsinya berkaitan dengan uji biomolekul, kedokteran, maupun kimia analitik, untuk memisahkan dan memindahkan cairan kimia.
Apa Itu Pipet Gondok Laboratorium?
Pipet Gondok adalah bagian dari alat-alat laboratorium yang disebut pula dengan pipet volume atau pipet volumetri. Sebutan pipet gondok terhadap alat ini, karena bentuk mengembung yang berada pada bagian tengahnya. Tingkat akurasi pipet volume lebih baik daripada pipet ukur biasa.
Oleh sebab itu, alat ini akan cocok untuk Anda gunakan dalam pengukuran kuantitatif. Penyebabnya adalah satu ukuran pipet gondok hanya untuk pengukuran satu volume saja. Bila Anda butuh memipet 10 ml larutan, maka gunakan pipet yang berukuran 10 ml. Begitu pula untuk volume yang lainnya.
Fungsi Pipet Gondok Laboratorium
Pipet gondok fungsi umumnya biasa berguna dalam pemindahan cairan antar wadah. Jika Anda perlu memindahkan larutan yang menjadi sampel dalam proses titrasi dari satu tempat ke tempat lainnya, gunakan pipet ini.
Anda bisa menggunakan alat bantu piller untuk menyedot cairan agar memasuki pipet, daripada secara manual memakai mulut langsung. Tabung silinder yang pada bagian tengah antara pipa kaca atas dan bawah merupakan kelebihan pipet volume/pipet gondok ini. Fungsinya yaitu menampung cairan.
Namun, kekurangannya justru terletak pada cara menggunakannya yang agak repot saat mengambil larutan. Anda butuh alat bantu lain untuk itu, seperti pipet pump atau bulp. Khususnya bila Anda sedang menangani larutan berbahaya.
Bentuk Pipet Volume Laboratorium
Hal yang pasti adalah bentuk pipet volume itu silinder memanjang, dengan ukuran yang relatif kecil dan ramping. Hampir serupa dengan sedotan untuk minuman pada umumnya. Pipet gondok terbuat dari kaca borosilikat yang tembus pandang atau bening. Material ini tidak bereaksi dengan bahan kimia.
Pada bagian penunjuk volumenya, hanya tertera satu ukuran volume saja. Satuan ukur ini biasanya menggunakan mililiter (ml). Jadi tingkat akurasi hasil pengukurannya mampu semakin mendekati ketelitian yang tinggi.
Baca juga:
- Labu Takar Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya
- Erlenmeyer Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya
- Gelas Kimia Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara menggunakannya
Penggunaan Pipet Gondok
Alat-alat laboratorium tak jarang bersinggungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Jadi Anda mesti memahami dan teliti dalam menggunakannya, seperti berikut ini:
- Sterilkan dulu dengan akuades agar bebas dari kontaminasi bahan kimia.
- Sambungkan salah satu ujungnya dengan rubble buld untuk Anda gunakan nanti dalam penyedotan larutan.
- Masukkan ujung yang lainnya ke dalam wadah yang sudah berisi larutan.
- Tekan penghisap pipet hingga larutan yang Anda perlukan memasuki pipet volume
- Bersihkan sisi luar pipet menggunakan tisu sampai tidak ada sisa-sisa larutan yang masih menempel.
- Pastikan volume larutan yang sudah berada di dalam pipet tepat pada garis meniskusnya. Tekan bagian E yang ada pada penghisap pipet untuk melakukannya.
- Bila volumenya sudah benar-benar tepat, maka Anda bisa memindahkan larutan atau isinya ke dalam wadah pengujian. Tekan lagi bagian E yang ada pada rubble buld untuk mengeluarkannya. Bisa juga dengan melepaskan rubble buld dari pipet gondok.
- Jangan lupa untuk mencuci pipet sampai bersih setelah selesai menggunakannya, lalu kembalikan ke tempat penyimpanannya.
Anda pun bisa memeriksa panduan yang berisi gambar pipet gondok dan penggunaannya yang kemungkinan besar ada juga dalam laboratorium.
Pipet gondok laboratorium pasti mudah Anda temukan dalam penyimpanan alat-alat laboratorium yang lengkap. Pipet gondok adalah bagian dari peralatan yang idealnya harus ada setiap kali melakukan praktikum yang butuh pengukuran kuantitatif, karena keakuratannya.
إرسال تعليق for "Pipet Gondok Laboratorium: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya"