Botol Laboratorium: Pengertian dan Jenis-Jenisnya
Anda pasti sering menemukan botol laboratorium dalam jumlah banyak di sebuah lab atau aktivitas percobaan. Karena memang keberadaan botol-botol ini sangat penting, tidak hanya sekedar sebagai tempat penampung zat saja. Namun memiliki fungsi vital lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas keilmuan di sebuah lab. Botol ini sengaja diproduksi dalam berbagai ukuran, bentuk, dan juga jenis bahan pembuatannya. Bahan yang paling umum untuk botol ini adalah kaca maupun plastik.
Mengenal Botol Laboratorium
Seperti yang disebutkan sebelumnya botol laboratorium merupakan peralatan yang penting di sebuah lab. Anda mungkin mengira fungsi dari botol ini hanya sebatas untuk menyimpan zat saja. Padahal, fungsi dari botol ini sangat bervariasi.
Mulai dari sebagai tempat reaksi, pengamanan zat yang berbahaya, mencuci suatu bahan, sampai dengan untuk memisahkan zat yang tidak boleh saling terkontaminasi. Tidak heran, jika botol khusus ini akan tersedia dalam berbagai jenis untuk menyesuaikan fungsinya itu.
Baca juga:
- Botol Timbang Laboratorium, Pengertian, Fungsi dan Penggunaannya
- Lemari Asam Laboratorium: Pengertian, Fungsi, dan Penggunaannya
- Corong Pisah Laboratorium: Fungsi, Spesifikasi dan Cara Menggunakannya
Jenis Botol Laboratorium
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak jenis botol lab yang digunakan. Namun, secara umum ada 4 jenis botol lab yang paling sering digunakan. Jenis botol ini tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan lab.
Kira-kira apa saja jenis dari botol lab ini dan apakah Anda bisa mengenalinya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai berbagai jenis botol laboratorium. Berikut juga fungsi spesifik dari jenis botol tersebut.
1. Wide Mount atau Botol Bermulut Lebar
Jenis botol di laboratorium yang pertama adalah jenis wide mount atau botol dengan mulut yang lebar. Sesuai dengan namanya, bagian penutup dari botol ini memang lebih lebar. Dengan bukaan yang lebih besar, akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan pengisian baik bentuk zat cair maupun padat.
Terutama, untuk zat padat botol ini terbilang sangat ideal. Karena Anda tidak perlu memotong-motong lagi padatan agar bisa masuk ke dalam botol. Karena mulut botol sudah cukup lebar untuk memasukkan padatan. Namun, lebarnya mulut botol ini tergantung pula pada ukuran botol itu sendiri.
2. Narrow Mount atau Botol Bermulut Kecil
Berkebalikan dengan botol wide mouth, narrow mouth merupakan botol lab dengan mulut atau bukaan yang kecil atau sempit. Karena ukuran bukaan yang cenderung kecil, paling mudah untuk memasukkan cairan atau serbuk di dalam botol ini.
Jika ingin menyimpan padatan yang lebih besar maka ukurannya harus disesuaikan terlebih dahulu. Namun, bagian bukaan yang sempit ini dibuat tanpa adanya alasan. Karena bagian mulutnya kecil, maka ketika ditutup akan lebih rapat dan kedap udara.
Selain itu, jika digunakan untuk menyimpan cairan. Anda akan lebih mudah menuangkannya jika bukaannya kecil.
3. Square Bottle atau Botol Berbentuk Persegi
Sesuai dengan nama botolnya, bentuk botol lab ini memiliki bagian dasar berbentuk persegi. Biasanya, memiliki bukaan yang kecil untuk menjaga kerapatan zat yang ada di dalamnya. Botol ini merupakan jenis botol yang ideal untuk bepergian. Karena mudah dikemas dan tidak memakan tempat.
Jika Anda ingin menyimpan zat dalam jumlah banyak, maka botol ini merupakan pilihan yang tepat. Karena bisa ditata dengan mudah di rak penyimpanan.
4. Wash Bottle atau Botol Pencuci
Wash bottle berfungsi untuk menyemprotkan cairan di dalamnya untuk membilas peralatan atau bahan lainnya di lab. Jadi, peralatan yang akan digunakan akan lebih bersih, botol ini biasanya terbuat dari plastik dan memiliki corong di bagian ujungnya.
Botol laboratorium ternyata ada banyak jenisnya. Jika Anda bekerja di sebuah lab, ada baiknya untuk mengenal jenis-jenis botol ini dan fungsinya.
Posting Komentar untuk "Botol Laboratorium: Pengertian dan Jenis-Jenisnya"