Botol Timbang Laboratorium, Pengertian, Fungsi dan Penggunaannya

Botol Timbang Laboratorium merupakan alat penting untuk keakuratan hasil percobaan dan penelitian di sebuah lab. Karena alat ini memiliki fungsi spesifik untuk menimbang massa terutama dalam bentuk padatan. Sebenarnya, jika membahas tentang fungsi, fungsinya sama dengan alat kaca arloji. 

Namun, kedua alat ini memiliki beberapa aspek yang berbeda walaupun sama-sama alat pengukur. Karena sangat penting untuk mengukur massa zat atau padatan secara akurat. Maka, para peneliti harus mengetahui tentang alat ini, begitu juga fungsi keseluruhan dan juga penggunaannya. 

Mengenal Botol Timbang Laboratorium

Sesuai dengan namanya, botol timbang alat laboratorium ini merupakan alat yang spesifik digunakan untuk menimbang. Umumnya, alat ini terbuat dari bahan kaca atau mungkin plastik dari jenis tertentu. Hal yang paling penting, bahan pembuatannya harus memiliki resistensi pada bahan kimia. 

Karena bentuk massa yang ditimbang bisa berbagai macam dan perlu wadah untuk menyesuaikannya. Botol timbang ini sengaja disediakan dalam berbagai bentuk. Mulai dari yang pipih, silinder, sampai dengan tampilan unik seperti alas yang datar. 

Hal yang menjadi ciri khas dari alat ini adalah adanya penutup botol dengan kerapatan yang tinggi. Hal ini penting, agar sampel yang dimasukkan ke dalam botol timbang tidak terkontaminasi oleh lingkungan. Produk ini juga tersedia dalam berbagai range harga dan brand. 

Harga Botol Timbang berkisar dari yang paling kecil Rp30.000. Kemudian, untuk yang paling besar harganya bisa mencapai Rp100.000. Tentu saja, merk yang dipilih juga akan berpengaruh. 

Fungsi Botol Timbang

Seperti yang sempat dituliskan sebelumnya, secara spesifik fungsi dari alat ini adalah untuk menimbang agar massanya lebih akurat. Namun, fungsi ini juga dimiliki oleh alat yang bernama kaca arloji. Tidak hanya sekedar menimbang saja, botol ini dikhususkan untuk padatan dengan sifat higroskopis. 

Sifat higroskopis adalah sifat yang dimiliki suatu zat di mana zat tersebut sangat mudah untuk menyerap air yang ada disekitarnya dan lingkungannya. Jika sebuah zat memiliki sifat ini, kemungkinan besar akan sangat mempengaruhi massanya. Karena akhirnya, massa dari air yang diserap juga ditimbang. 

Baca juga:

Cara Penggunaan Botol Timbang

Cara menggunakan alat botol timbang sebenarnya sangat mudah. Hasilnya pun bisa didapatkan dengan seakurat mungkin. Namun, beberapa peneliti mungkin ada yang kurang familiar dengan alat ini. Karena itu, tidak tahu bagaimana cara menggunakannya dengan benar. 

Karena itu, berikut akan dijelaskan langkah penggunaan dari alat botol timbang ini. Para peneliti masih membutuhkan tambahan alat penimbangan misalnya, seperti neraca. Dengan begitu, para peneliti bisa melakukan penimbangan dengan benar dan juga aman. 

  • Siapkan terlebih dahulu semua peralatan seperti spatula dan botol timbang. 
  • Kemudian, siapkan juga massa sampel yang akan ditimbang. 
  • Letakkan botol timbang ke dalam neraca analitik atau mungkin jenis neraca untuk menimbang lainnya. 
  • Dengan hati-hati, masukkan massa sampel yang akan ditimbang ke dalam botol timbang yang sudah disiapkan. 
  • Timbang massa sampel sesuai dengan cara penimbangan dengan neraca. 
  • Jika sudah selesai, jangan lupa untuk mencatat hasil penimbangan. 
  • Para peneliti memiliki kewajiban untuk membereskan peralatan setelah menggunakan. 
  • Bersihkan neraca analitik dan juga botol timbang dari serpihan sampel agar tidak mempengaruhi proses penimbangan selanjutnya. 

Botol timbang laboratorium sekilas terlihat sebagai alat pendukung saja. Namun, jika penimbangan tidak dilakukan dengan alat ini, maka para peneliti akan kesulitan untuk menimbang padatan. Terutama, padatan yang bersifat higroskopis mengingat masa dari zat tersebut bisa berubah karena pengaruh air.

Mas Akrom
Mas Akrom Seorang Kakak, Blogger, dan Sahabat yang Asyik untuk di Ajak Mabar.

إرسال تعليق for "Botol Timbang Laboratorium, Pengertian, Fungsi dan Penggunaannya"