Corong Pisah Laboratorium: Fungsi, Spesifikasi dan Cara Menggunakannya

Corong pisah laboratorium sebagaimana namanya akan terpakai bila dalam sebuah praktikum perlu adanya pemisahan atau ekstraksi zat. Anda perlu memahami dengan baik cara menggunakan corong pisah, karena alat ini terdiri dari beberapa bagian.

Apa Itu Corong Pisah Laboratorium?

Corong pisah adalah salah satu bagian dari kelengkapan peralatan yang idealnya ada dalam laboratorium yang mapan dan memadai. Kegunaan corong pisah berkaitan dengan ekstraksi zat cair atau larutan.

Berdasarkan penggunaannya, klasifikasi corong pisah kemudian termasuk alat gelas dengan fungsi yang kompleks. Prinsip penggunaannya sendiri terletak pada komponen penyusunnya. Bila Anda perhatikan, terdapat dua macam fase pelarut yang memiliki perbedaan menurut densitasnya.

Biasanya, keduanya akan tersusun dari pelarut organik seperti kloroform, eter, etil asetat, atau MTBE, dan larutan air. Mayoritas pelarut organik menempati bagian atas fase air. Kecuali bila pelarut tersebut mengandung unsur halogen.

Spesifikasi Corong Pisah

Pertama-tama, corong pisah berbentuk mirip kerucut atau cabe gendut besar. Terdapat alat penyumbat pada bagian atas dan keran pada bawahnya. Dengan bentuk yang demikian, tak ayal mendukung fungsi corong pisah selayaknya penyaring yang memisahkan cairan antara bagian atas dan bawah.

Corong pisah terbuat dari bahan kaca borosilikat yang tahan reaksi kimia. Sementara itu, bagian kerannya terbuat dari bahan teflon atau juga kaca. Dengan demikian, peneliti bisa lebih mudah melihat proses pemisahannya, karena warnanya transparan. Namun, tetap tahan akan berbagai cairan.

Corong pisah punya ukuran yang beragam satu sama lain. Ukuran terkecilnya yaitu 50 ml, hingga yang paling besar bisa sampai 3 L. Namun, corong pisah untuk skala industri bisa jauh lebih besar lagi dengan tambahan centrifuge.

Baca juga:

Fungsi Corong Pisah Laboratorium

Kegunaan corong pisah tidak terbatas sebagai pemisah cairan atau ekstraksi zat belaka. Berikut adalah fungsi lainnya:

1. Pemisah Komponen Cairan

Dalam ekstraksi larutan, corong pisah bahkan mampu memisahkan cairan menurut perbedaan polaritasnya dengan tingkat akurasi yang tinggi. Prosesnya mulai dari mengocok corong pisah yang sudah berisi larutan, mendiamkannya beberapa saat, lalu membuka keran bawah.

2. Pengencer Larutan

Apabila ada suatu campuran larutan dan Anda ingin mendapatkan satu bagian dari campurannya, maka Anda bisa mengencerkannya dengan corong pisah. Namun, ini butuh ketelitian yang amat tinggi. Kendati demikian, pada dasarnya komponen-komponen larutannya akan secara otomatis terpisah.

Cara Menggunakan Corong Pisah Laboratorium

Kompleks tidaknya penggunaan corong pisah dalam sebuah praktikum ekstraksi, bergantung pada pemahaman terhadap cara-caranya seperti berikut ini:

  • Sediakan corong pisah yang sudah steril.
  • Masukkan dua macam pelarut yang berbeda.
  • Kocok corong searah dengan jarum jam. Lakukan ini pada ruangan yang terbuka.
  • Proses pengocokan akan menghasilkan gas. Jadi penting untuk mengeluarkannya secara bertahap melalui kran yang ada pada corong.
  • Lakukan kedua proses tersebut (mengocok dan mengeluarkan gas) sampai fase kedua larutan benar-benar terpisah.
  • Baru kemudian Anda bisa meletakkan corong pisah ke statif dan ring.
  • Bila sudah, buka bagian penutup corong untuk mengeluarkan fase pelarut paling bawah dan masukkan ke gelas beaker.

Pembuangan gas dari dalam corong harus Anda lakukan pada ruang terbuka supaya tidak membahayakan siapa pun di sekitar Anda. Anda bisa melakukannya di samping jendela.

Corong pisah laboratorium boleh jadi secara sekilas terkesan rumit dengan kompleksitas cara menggunakannya. Namun, fungsi alat ini begitu efektif dan akurat. Ketika Anda harus mendapatkan hanya salah satu bagian dari sebuah campuran larutan, maka Anda bisa mengandalkannya.

Mas Akrom
Mas Akrom Seorang Kakak, Blogger, dan Sahabat yang Asyik untuk di Ajak Mabar.

إرسال تعليق for "Corong Pisah Laboratorium: Fungsi, Spesifikasi dan Cara Menggunakannya"