Parafilm Laboratorium, Pengertian, Fungsi dan Harganya

Ketika Anda ingin menyimpan suatu bahan dalam flask atau kuvet, atau mungkin ingin membuat ruang tertutup pada wadah reaksi, maka Anda akan membutuhkan alat bernama parafilm laboratorium. untuk membungkus atau menutup wadah yang akan Anda gunakan tersebut. 

Penggunaan parafilm ini sangat luas di berbagai laboratorium. Mulai dari farmasi, medis, sampai dengan biologi. Karena fungsinya yang luas dan penggunaannya yang fleksibel. Walaupun fungsinya sederhana dan juga terkesan remeh. Namun terbukti banyak lab yang membutuhkan peralatan ini. 

Pengertian Parafilm Laboratorium

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, parafilm adalah sebuah pembungkus yang digunakan di laboratorium. Namun, parafilm ini bukan hanya sekedar bungkus saja namun memiliki desain dan bahan yang khusus. Sekilas parafilm terlihat seperti lapisan plastik biasa. 

Namun, parafilm sebenarnya dibuat dari bahan wax yang memang penggunaannya khusus untuk laboratorium. Bahan dasar wax ini sangat penting, karena bahan ini tidak mengkontaminasi bahan yang digunakan di laboratorium. Selain itu, lebih ramah lingkungan jika digunakan sekali pakai. 

Tidak hanya itu, parafilm yang terbuat dari wax juga sangat kuat dan mampu menyesuaikan bentuk dengan wadah yang akan dibungkus. Hal ini karena parafilm bisa direntangkan sesuai dengan batasan ukurannya. 

Tidak hanya itu, parafilm juga memiliki sifat yang fleksibel, water resistant, termoplastik, dan karena terbuat dari wax. Parafilm sudah memiliki lapisan lem yang alami di permukaannya. Jadi, jika ingin digunakan sebagai pembungkus. 

Parafilm bisa melekat sendiri pada permukaan yang dilindunginya. Penggunaannya sangat praktis, dan karena tidak membutuhkan bahan perekat tidak menyebabkan kontaminasi lanjutan pada bahan di lab. 

Fungsi Parafilm Laboratorium

Fungsi utama dari parafilm adalah untuk melindungi atau membungkus. Umumnya yang dibungkus adalah wadah-wadah yang memang digunakan di dalam laboratorium. Misalnya, flask atau kuvet yang desainnya tidak memiliki penutup. 

Tujuannya tentu saja untuk melindungi wadah itu sendiri dan bahan di dalamnya. Namun, apa benar untuk melakukan fungsi ini harus digunakan parafilm dan bukannya plastik biasa juga bisa melakukan fungsi ini?.

Baca juga:

Seperti yang disebutkan sebelumnya, parafilm merupakan bahan dan alat khusus yang dibuat laboratorium. Plastik biasa mungkin bisa menggantikan fungsi dari parafilm untuk membungkus atau menutup wadah di laboratorium. 

Namun, jika dilihat dari aspek kontaminasi yang bisa ditimbulkan, kekuatan, dan berbagai lainnya. Parafilm masih lebih bisa diandalkan terutama untuk penelitian yang berkelanjutan yang membutuhkan bahan bebas dari kontaminasi zat luar. 

Namun, pada titik tertentu plastik biasa memang bisa menggantikan fungsi parafilm dan menjadi opsi yang lebih murah. Karena desainnya yang khusus, parafilm biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Seperti yang disebutkan sebelumnya juga, parafilm memiliki sifat yang termoplastik. 

Hal ini menyebabkan penggunaan parafilm terbatas pada autoklaf. Bahkan, lebih baik untuk tidak digunakan di dalam autoklaf sama sekali. Karena tidak bisa menahan reaksi yang ada di dalamnya. 

Harga Parafilm Untuk Laboratorium

Harga parafilm ditentukan oleh banyak hal, mulai dari jenisnya, ukurannya, sampai dengan seberapa banyak parafilm yang akan dibeli. Biasanya, satu roll dari parafilm ini dibanderol dengan harga Rp400.000 sampai dengan Rp500.000. 

Memang terkesan mahal, namun Anda bisa mendapatkannya dalam jumlah banyak. Penggunaan satu rol parafilm pun dijamin akan lebih lama di laboratorium. 

Bekerja di laboratorium memang tidak bisa main-main. Bahkan untuk penutup saja dibutuhkan yang khusus seperti parafilm laboratorium untuk menjaga kualitas bahan yang disimpan di laboratorium. Selain itu, untuk menjaga agar proses penelitian berjalan lancar.

Mas Akrom
Mas Akrom Seorang Kakak, Blogger, dan Sahabat yang Asyik untuk di Ajak Mabar.

Posting Komentar untuk "Parafilm Laboratorium, Pengertian, Fungsi dan Harganya"