Tulisan Inalilahi Wainalilahi Rojiun Arab, Latin, Arti dan Keutamaan Membacanya

Dalam kehidupan pasti ada beberapa musibah yang menimpa manusia, sehingga dalam ajaran agama Islam manusia dianjurkan untuk membaca doa agar mengingat Allah SWT. Salah satu doa yang bisa diucapkan yaitu doa istirja. Bahkan umat muslim bisa membuat tulisan Inalilahi wainalilahi rojiun Arab, saat mengalami musibah.

Tulisan Inalilahi Wainalilahi Rojiun Arab dan Artinya

Bagi umat Islam, tentu sudah tidak asing dengan ucapan istirja. Hal ini karena kalimat ini sering diucapkan pada momen tertentu, namun yang paling umum dibaca saat sedang mendengar kerabat meninggal dunia. Bacaan ini menjadi salah satu bentuk tawakal terhadap takdir Allah SWT.

Meskipun sering diucapkan, banyak umat muslim yang belum mengetahui tulisan serta arti dari bacaan ini. Padahal bacaan ini memiliki makna yang cukup besar dalam menerima segala keputusan dan ketetapan Allah. Berikut bacaan istirja beserta dengan artinya:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Latin: Inalilahi Wainalilahi Rojiun

Artinya : Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali

Makna Bacaan Istirja

Bacaan ini umumnya sering terdengar saat terdapat orang meninggal dunia. Bacaan ini disunnahkan untuk umat muslim ketika mendengar kabar duka atau musibah yang menimpa kerabatnya. Meskipun terdengar sepele, bacaan ini memiliki makna yang cukup besar dan jarang diketahui.

Makna dari kalimat inalilahi wainalilahi rojiun adalah seorang umat muslim telah mengakui bahwa segala rezeki yang diberikan kepadanya bukanlah kekuasaannya. Dengan kalimat ini, umat muslim telah mengakui bahwa apa yang dimilikinya merupakan milik Allah SWT yang pasti akan kembali kepadanya.

Meskipun banyak orang yang merasa sedih ketika tertimpa musibah, namun umat muslim dianjurkan untuk tetap tawakal. Sebab semuanya akan kembali kepada Allah SWT, tanpa terduga sebelumnya. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk membaca istirja sebagai bentuk dari keikhlasannya.

Waktu yang Disunnahkan untuk Membaca Inalillahi Wainnailaihi Rojiun

Kalimat ini biasanya sering diucapkan ketika mendengar kabar kematian atau duka cita, padahal kalimat ini bisa dibaca pada momen lainnya. Meskipun demikian, banyak orang yang belum mengetahuinya. Berikut waktu yang Disunnahkan untuk membaca inalillahi wainnailaihi rojiun, yakni:

Ketika mendengar atau melihat musibah yang dialami oleh orang lain atau diri sendiri
Saat mengingat musibah yang sudah berlalu, meskipun telah lama
Pada saat melihat musibah agama
Ketika mendengar kabar kerabat meninggal dunia

Baca juga:

Keutamaan Membaca Tulisan Inalilahi Wainalilahi Rojiun Arab

Apabila umat muslim membaca kalimat istirja maka dirinya akan memperoleh beberapa keutamaan. Hal ini disebabkan karena bacaan ini memiliki makna yang cukup mendalam tentang sebuah keikhlasan dalam menerima segala musibah dari Allah SWT. Berikut keutamaan membaca bacaan istirja, yakni:

1. Mendapatkan Rumah di Surga

Dalam beberapa hadits diriwayatkan bahwa setiap umat muslim yang mengucapkan atau membuat tulisan Inalilahi wainalilahi rojiun Arab saat melihat musibah akan dibangunkan rumah di surga. Terlebih jika kalimat ini diucapkan oleh seorang hamba yang sedang mendapatkan musibah.

Keutamaan yang satu ini mungkin jarang diketahui oleh umat muslim, sehingga banyak umat muslim yang menganggap sepele bacaan istirja. Padahal keutamaan membaca kalimat istirja cukup banyak, bahkan jaminannya adalah rumah di surga.

2. Mendapatkan Rahmat dari Allah SWT

Allah SWT akan memberikan rahmat dan juga petunjuk bagi umat muslim yang senantiasa mengucapkan istirja ketika mendengar kabar yang kurang baik. Keutamaan yang satu ini mungkin sudah sering terdengar, namun masih sedikit orang yang mengamalkannya.

Mendapatkan rahmat dari Allah SWT menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh semua umat muslim, sehingga banyak orang yang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Padahal untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT, seorang hamba dapat mengamalkan beberapa bacaan salah satunya istirja.

3. Memperoleh Pahala dari Allah SWT

Mengucapkan kalimat istirja pada saat mendengar atau mengalami musibah menjadi pertanda bahwa orang tersebut tawakal dalam menerima takdir Allah SWT. Hal ini juga mendatangkan pahala bagi seseorang yang membaca kalimat istirja tersebut, terlebih jika disertai dengan hati yang ikhlas dan sabar.

Mengucapkan kalimat istirja bukan hanya secara lisan saja, namun harus disertai dengan hati yang ikhlas dan lapang terhadap takdir Allah SWT. Allah SWT juga akan memberikan ganjaran pahala yang besar bagi umat muslim yang senantiasa mengucapkan kalimat istirja.

4. Selalu Berada di Jalan Allah SWT

Apabila seorang umat muslim mengucapkan kalimat istirja dalam situasi tertentu, maka dirinya akan selalu berada di jalan Allah SWT. Senantiasa berada di jalan Allah SWT bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih pengaruh globalisasi kian merajalela dan membawa berbagai dampak bagi manusia.

Umat muslim dianjurkan untuk mengamalkan beberapa ajaran agama Islam, agar senantiasa berada di jalan Allah SWT. Salah satu wujud mengamalkan ajaran agama yaitu mengucapkan kalimat istirja pada saat mendengar atau mengalami musibah.

5. Mendatangkan Rezeki dari Allah SWT

Ketika umat muslim senantiasa mengamalkan perintah Allah, maka akan mendatangkan rezeki. Rezeki yang dimaksud bukan hanya berupa materi, namun juga kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Setelah mengalami beberapa ujian, pasti Allah akan memberikan kebahagiaan kepada umat muslim.

Memperoleh rezeki yang cukup serta kehidupan yang bahagia tentu menjadi keinginan semua orang. Hal ini bisa Anda peroleh, jika selalu mengamalkan perintah Allah SWT salah satunya membaca istirja apabila mengalami musibah. Ketika hal ini dilakukan, maka Anda akan mendapatkan rezeki dari Allah SWT.

Beragam keutamaan di atas bisa diperoleh jika seorang umat muslim membaca tulisan Inalilahi wainalilahi rojiun Arab dengan ikhlas. Dengan cara ini, umat muslim akan senantiasa berada di jalan Allah serta akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Terlebih jika disertai dengan hati yang ikhlas.