Jelaskan Istilah tentang Pengertian Alquran dan Hadis! Berikut Jawabannya

Materi Qur’an hadits lebih banyak dalam sekolah-sekolah dengan mata pelajaran agama Islam yang dominan seperti madrasah. Salah satu pertanyaan yang pasti muncul dalam pembelajaran tersebut yakni jelaskan istilah tentang pengertian Alquran dan hadis. Begitu pula fungsi Al Quran dan hadis.

Materi-materi mendasar sebelum kemudian memasuki pembahasan lebih mendalam ihwal isi Alquran dan hadis. Biasanya, pertanyaan arti tersebut akan seputar pengertian Al-Qur’an dan hadis menurut bahasa dan istilah. Jadi bukan hanya secara istilah semata.

Jelaskan Istilah tentang Pengertian Alquran dan Hadis

1. Pengertian Al-Qur’an

Pertama adalah untuk jelaskan istilah tentang pengertian Al-Quran berdasarkan asalnya, yakni bahasa Arab. Artinya yaitu bacaan. Melalui malaikat Jibril, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur saat Rasulullah SAW mendiami Makkah dan Madinah selama tahun 610-632 M.

Asal dari istilah Al-Qur’an ialah kata kerja “qara’a”. Artinya membaca. Tulisan istilah Al-Qur’an juga ada dalam Al-Qur’an itu sendiri. Bahkan istilahnya muncul hingga sebanyak 70 kali. Anda dapat menemukan salah satunya dalam surat At-Taubah pada ayat ke-111.

Sementara itu, susunan isi dalam tubuh Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab bentuk klasik yang diyakini sebagai transkrip literal langsung dari Allah SWT. Jadi kemurnian dan keasliannya amat terjaga. Bahkan Al-Qur’an pun menjanjikannya sendiri dalam surat Al-Buruj ayat ke-21 sampai 22.

Meski kata-kata yang muncul tersebut menggunakan bentuk yang berbeda-beda dengan beragam arti. Menurut banyak ahli, istilah Al-Qur’an adalah padanan bahasa Syiria yang berarti “membaca pelajaran atau kitab suci”.

Baca juga:

2. Jelaskan Pengertian Hadis

Sementara itu, asal istilah hadis adalah dari bahasa Arab dengan arti yakni berita, cerita, atau wacana. Hadis merupakan catatan tradisi atau segala ucapan Nabi Muhammad SAW. Hadis ialah kata-kata, perbuatan, serta persetujuan dari Rasulullah SAW.

Kumpulan hadis-hadis tersebut kemudian memunculkan gambaran lebih besar yang disebut sunah. Umat muslim pun menerima hadis sebagai sumber hukum dan pedoman moral dalam beragama sesudah Al-Qur’an.

Hadis atau sunah pun dapat didefinisikan sebagai biografi dari Nabi Muhammad SAW yang abadi dalam ingatan para sahabatnya. Perkembangan hadis menjadi bagian yang paling penting dalam tiga abad pertama sejarah Islam.

Hadis juga menjadi tulang punggung dalam perjalanan peradaban Islam. Dalam agama Islam pun otoritas hadis sebagai sumber hukum keagamaan dan pedoman hidup berada pada urutan kedua sesudah kitab suci Al-Qur’an.

Asal otoritas hadis sendiri ialah dari Al-Qur’an dengan perintah kepada umat Islam supaya senantiasa selalu menaati dan mengikuti ucapan Rasulullah SAW. Sebagaimana yang tercantum dalam An-nur ayat ke-54 dan surat Al-Ahzab ayat ke-21.

Kendati tidak ada terlalu banyak ayat-ayat tentang hukum dalam Al-Qur’an, tetapi hadis menyediakan arahan ihwal pelbagai perkara. Misalnya mulai dari detail-detail wajib dalam melaksanakan mandi, wudu, hingga tata cara salat. Termasuk pula salam yang benar dan pentingnya berbuat baik.

Meski kepada para budak sekalipun. Asal sebagian besar aturan hukum Islam atau syariat pun dari hadis, alih-alih dari Al-Qur’an. Namun, lain halnya dengan Al-Qur’an. Tidak semua hadis berstatus orisinal atau dapat dipercaya.

Bagaimanapun, penulisan hadis tidaklah langsung segera sesudah Nabi Muhammad SAW meninggal. Baru beberapa generasi kemudian penulisan hadis mulai. Pengumpulannya satu per satu sembari terus melakukan pengecekan silang agar setiap hadis jelas rantainya hingga terhubung ke Rasulullah SAW.

Untuk bisa jelaskan istilah tentang pengertian Alquran dan hadis, simak penjelasan mengenai pengertian masing-masing tersebut. Pengertian mata pelajaran Al-Qur’an hadits harus bisa Anda pahami dengan baik, sebelum menuju ke pembelajaran lainnya untuk hidup lebih damai.