Makna Apa yang Diharapkan Penulis Teks Persuasi untuk Pembacanya?

Terkadang, memahami apa yang diharapkan penulis teks persuasi untuk pembacanya memang susah-susah gampang. Apalagi, setiap orang mempunyai daya tangkap dan penafsiran yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya.

Setiap tulisan tentu memiliki maksud dan tujuan. Misalnya teks berita bertujuan untuk menginformasikan sesuatu, teks prosedur bertujuan memberitahu sebuah kait atau cara, hal itu juga berlaku untuk teks persuasi yang penulis teks harapkan dapat tersampaikan kepada pembacanya.

Mengenal Teks Persuasi

Sebelum mengetahui makna yang penulis teks persuasi maksudkan dalam tulisannya, apa yang dimaksud dengan teks persuasi? Teks persuasi merupakan sebuah tulisan yang berisikan tentang imbauan, bujukan, ajakan, hingga larangan kepada pembacanya sesuai dengan konteks tulisan.

Jadi, teks persuasi berusaha merayu pembaca agar mengikuti tindakan yang penulis teks persuasi inginkan. Contoh teks persuasi ada banyak misalnya ajakan menjaga lingkungan, larangan melanggar lalu lintas, dan lain sebagainya.

Sebuah teks persuasi dapat berhasil memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan yang diinginkan apabila memuat argumen dan fakta yang jelas. Dengan memberikan penjelasan mengapa tindakan tersebut harus pembaca lakukan, tentunya membuat kemungkinan dilaksanakan lebih tinggi.

Biasanya, Anda akan lebih mudah menjumpai jenis teks persuasi pada iklan. Iklan selalu berusaha untuk mengajak melakukan sesuatu, seperti membeli atau menggunakan jasa tertentu.

Bagaimana Ciri-ciri Teks Persuasi?

Supaya Anda bisa lebih mudah mengenali suatu jenis teks apakah itu tergolong persuasi atau bukan, dapat mencermati beberapa cirinya berikut ini.

1. Menggunakan Kata Imperatif

Kata imperatif merupakan kata yang mengandung makna untuk memerintah atau menyatakan larangan. Ketika suatu teks mengandung kata-kata imperatif maka teks tersebut menyuruh pembaca untuk mengikuti perintah yang disarankan pada tulisan tersebut.

2. Memiliki Konjungsi Argumentatif

Konjungsi argumentatif merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat-kalimat dalam teks agar pembaca lebih nyaman saat membaca tulisan. Contoh konjungsi argumentatif yaitu maka dari itu, oleh sebab itu, akibatnya, dan lain sejenisnya.

3. Bersifat Ajakan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teks persuasi merupakan teks yang ingin pembacanya mengikuti ajakan yang tertulis dalam teks tersebut. Biasanya, kalimat-kalimat yang berisi ajakan contohnya ayo, mari, dan lain sebagainya.

4. Berisi Data dan Fakta

Untuk meyakinkan pembaca agar melakukan tindakan yang penulis inginkan, tentunya perlu menyertakan fakta dan data yang mendukung. Apabila terdapat data dan fakta yang kuat mengapa hal tersebut perlu dilakukan, maka besar kemungkinan pembaca akan melakukannya sesuai saran penulis.

Baca juga:

Apa yang Diharapkan Penulis Teks Persuasi untuk Pembacanya?

Penulis tentu berharap pembaca dapat menangkap dan memahami makna dari tulisan teks persuasi. Seperti yang sudah Anda pelajari sebelumnya, teks persuasi berisi sebuah ajakan, imbauan, hingga larangan kepada pembacanya terhadap suatu tema atau konteks tertentu.

Maka dari itu, apa yang diharapkan penulis teks persuasi untuk pembacanya adalah pembacanya dapat mengikuti suruhan atau ajakan yang terkandung dalam tulisan dan mempraktekkannya. Misalnya, penulis teks persuasi menulis tentang larangan membuang sampah sembarangan.

Penulis tersebut berharap setelah pembaca menulis tulisannya, pembaca tersebut dapat mengikuti perintah untuk membuang sampah sembarangan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, bagi Anda yang sedang membaca teks persuasi berarti penulis ingin Anda mengikuti isi tulisan tersebut.

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apa yang diharapkan penulis teks persuasi untuk pembacanya. Sebagai seorang pembaca untuk mengikuti atau menolak ajakan dalam teks persuasi adalah hak Anda. Makanya, Anda perlu memilah teks persuasi yang berisi ajakan bermanfaat untuk mempraktekkannya.