Perbedaan Teks Sejarah dan Novel Sejarah, Jawaban Lengkap
Kamu sedang bingung menjawab soal perbedaan teks sejarah dan novel sejarah? Pelajaran sejarah membutuhkan perhatian tingkat tinggi. Tidak hanya menghafal nama tempat, kamu juga harus mengetahui tokoh-tokoh penting dalam sejarah.
Kedua karya tulisan tersebut memang sama-sama mengenai sejarah, tapi keduanya sangat berbeda. Simak lebih lanjut untuk memahami apa saja bedanya.
Perbedaan Teks Sejarah dan Novel Sejarah
Dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat soal yang berbunyi: apa perbedaan teks sejarah dan novel sejarah? Untuk menjawabnya, maka kamu bisa memaparkan mengenai pengertian masing-masing karya tersebut.
Teks sejarah adalah narasi mengenali peristiwa di masa lalu atau fakta sejarah. Sedangkan novel sejarah adalah karangan prosa panjang yang mengandung cerita sejarah atau menghidupkan kembali keadaan tertentu dari masa lalu.
Jadi, perbedaan utamanya yaitu teks sejarah berisikan fakta, sementara novel sejarah berupa cerita fiktif yang mengandung unsur sejarah, dapat berupa latar, tokoh, maupun kejadian tertentu.
Supaya lebih jelas, berikut uraian mengenai perbedaan teks sejarah dan novel sejarah:
1. Berdasarkan Kejadian di Dalamnya
Teks sejarah berisikan mengenai kejadian nyata yang terjadi pada masa lalu. Artinya, semua isinya merupakan hal yang benar-benar pernah terjadi, sehingga kejadian ditulis dengan runtut sesuai apa yang terjadi.
Dapat dibilang bahwa teks sejarah merekonstruksi suatu kejadian pada masa lampau. Demikian pula dengan nama orang-orang yang tertulis dalam teks sejarah. Mereka adalah tokoh nyata, bukan hasil karangan penulisnya.
Sedangkan, novel sejarah tidak berisi fakta sepenuhnya. Novel selalu mengandung cerita hasil imajinasi penulis.
Tokoh, tempat, dan berbagai kejadian dalam novel sejarah sering kali bersifat karangan atau fiktif. Dengan kata lain, kejadian yang ada dalam novel tidak nyata.
Umumnya, terdapat faktor rekayasa penulis dalam rangka mewujudkannya cerita novel sejarah menjadi suatu kebulatan dengan relevansi terhadap situasi sejarah.
2. Berdasarkan Jenis Tulisan
Teks sejarah termasuk dalam karya ilmiah. Pasalnya, teks sejarah dibuat berdasarkan fakta dan kajian lapangan. Penulisnya harus melakukan berbagai riset untuk dapat menyusun suatu teks sejarah.
Narasi dalam teks sejarah merupakan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Sedangkan novel sejarah merupakan karya sastra. Pembuatan sebuah novel sejarah banyak melibatkan imajinasi yang mana merupakan bentuk karangan fiksi.
Lain halnya dengan teks sejarah yang bersumber pada hasil riset panjang yang terbukti valid, pembuatan novel sejarah biasanya hanya berdasarkan kisah yang sudah ada ataupun wawancara. Novel sejarah tidak memerlukan proses validitas informasi.
3. Berdasarkan Narasi
Perbedaan teks sejarah dan novel sejarah yang berikutnya terlihat pada sifat narasinya. Teks sejarah hanya menjelaskan fakta secara apa adanya, sehingga penulis tidak melibatkan imajinasi maupun emosinya.
Rangkaian peristiwa dalam teks sejarah bersifat gradual. Penyusunan teks sejarah sesuai dengan runtutan peristiwa yang terjadi. Penulis teks sejarah tidak melakukan penambahan maupun pengurangan pada cerita.
Sedangkan, penulisan novel menggunakan imajinasi penulis. Sehingga penulis dapat dengan bebas mengekspresikan pikiran dan emosinya dalam novel. Alhasil, novel sejarah memiliki narasi yang lebih ekspresif.
Bukan itu saja, novel sejarah biasanya juga lebih ilustratif. Penulis melakukan penggambaran kejadian dengan menambahkan majas dan menekankan bagian tertentu.
Novel ditulis sedemikian rupa dengan rangkaian peristiwa yang bersifat hierarki sehingga pembaca dapat menikmati ceritanya.
Mengenal Teks Sejarah
Teks sejarah adalah tulisan yang isinya merupakan cerita, peristiwa atau kejadian nyata pada masa lalu. Selain itu, teks sejarah juga dapat menceritakan latar belakang dari suatu benda dengan nilai historis.
Kemunculan dari teks sejarah bertujuan untuk mencatat berbagai peristiwa atau benda dengan nilai sejarah.
Teks sejarah memiliki ciri-ciri seperti:
- Memuat fakta yang benar-benar terjadi
- Penulisan runtut atau kronologis, artinya berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa sejarah
- Menceritakan ulang atau merekonstruksi suatu kejadian
- Sering menggunakan konjungsi temporal, seperti kemudian, sejak, hingga, lalu, selama, dan sebagainya.
Untuk lebih memahaminya, kamu bisa menyimak penjelasan mengenai struktur dan contoh teks sejarah berikut:
1. Struktur Teks Sejarah
Teks sejarah tersusun atas tiga bagian, yaitu:
- Orientasi: merupakan bagian pengenalan atau pembuka. Biasanya, terletak pada awal teks dan menggunakan kalimat deskriptif.
- Kronologi: bagian kedua dari teks sejarah ini disebut juga sebagai urutan peristiwa. Pada bagian ini akan dipaparkan rangkaian peristiwa sejarah secara kronologis atau sesuai urutan waktu terjadinya.
- Reorientasi: bagian ini sifatnya opsional, sehingga tidak selalu ada dalam teks sejarah. Reorientasi mencakup dampak dari peristiwa sejarah yang telah diceritakan sebelumnya dan kesimpulan serta opini dari penulis.
2. Contoh Teks Sejarah
Berikut beberapa contoh teks sejarah:
- Sejarah Proklamasi Kemerdekaan
- Perkembangan Internet
- Berdirinya Instagram
Mengenal Novel Sejarah
Mengutip buku Pramoedya Menggugat: Melacak Jejak Indonesia (2011), novel sejarah merupakan novel yang mengambil tokoh, peristiwa, serta latar belakang waktu dan tempat dari masa lalu.
Dalam novel sejarah, penulis dapat mengangkat latar belakang dan peristiwa bersejarah kemudian menghadirkan tokoh yang sesuai.
Novel sejarah memiliki ciri-ciri:
- Memuat fakta yang benar-benar terjadi. Akurasi sejarah menjadi salah satu keunggulan dari jenis novel ini.
- Alur yang kreatif yang memuat kombinasi fiksi dengan sejarah. Hal ini termasuk salah satu faktor pembeda novel sejarah dengan novel genre lainnya
- Adanya konsistensi dengan tradisi yang sesuai periode sejarah terkait dalam hal pola perilaku, bahasa, dan kebiasaan tokoh. Dengan demikian, novel dapat menghidupkan suasana yang sesuai dengan latar sejarah
- Riset yang menyeluruh mengenai fakta sejarah yang diangkat dalam cerita. Meskipun novel merupakan karya fiksi, penulis tetap perlu melakukan riset supaya dapat menghidupkan suasana dan kejadian dalam sejarah
- Kebanyakan novel sejarah memuat tujuan untuk menunjukkan realitas pada masa lalu sebagai pengalaman yang dapat kita pelajari
1. Struktur Novel Sejarah
Novel sejarah memiliki struktur yang hampir sama dengan novel dengan genre lain, yaitu:
- Orientasi. Orientasi adalah bagian awal yang memaparkan gambaran umum, seperti perkenalan tokoh, serta latar tempat dan waktu.
- Bagian ini memiliki peran krusial karena menjadi penentu apakah pembaca akan melanjutkan membaca novel tersebut.
- Pengungkapan peristiwa. Biasanya pada bagian ini mulai muncul konflik cerita. Sehingga bagian pengungkapan peristiwa berperan sebagai jembatan antara pengenalan dengan klimaks.
- Konflik. Konflik mengandung titik utama dari peristiwa yang diangkat dalam novel sejarah. Biasanya, kerumitan dari suatu masalah mulai terlihat pada bagian ini.
- Puncak konflik. Puncak konflik atau klimaks merupakan bagian saat semua masalah terungkap. Pada bagian ini ditunjukkan pula bagaimana cara tokoh bertahan dan menghadapi masalahnya.
- Resolusi. Setelah melalui puncak konflik, terdapat bagian resolusi, yaitu penyelesaian masalah oleh tokoh. Pada bagian ini terlihat juga perspektif dari tokoh ketika menanggapi masalah.
- Koda. Bagian ini merupakan penutup atau kesimpulan dari cerita. Biasanya, pada bagian koda terdapat amanat atau pesan dari penulis.
2. Contoh Novel Sejarah
Berikut beberapa contoh novel sejarah:
- Max Havelaar karya Multatuli
- Laut Berceriita karya Leila. S Chudori
- Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer
Itulah penjelasan mengenai perbedaan teks sejarah dan novel sejarah. Memang benar, keduanya dapat terasa mirip, tapi sekarang kamu sudah mengetahui letak perbedaannya.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Teks Sejarah dan Novel Sejarah, Jawaban Lengkap"